HNews, Jakarta – Amerika Serikat mengakui tidak ada cara untuk menjamin keamanan jangka panjang Israel dan pembangunan kembali Gaza pasca agresi, selain pembentukan negara Palestina seperti dilansir CNN.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan Israel punya peluang untuk mempertahankan keamanannya, karena negara-negara di kawasan siap memberi jaminan untuk Israel.
“Tetapi tidak ada cara untuk menyelesaikan tantangan jangka panjang untuk memberikan keamanan dan tidak ada cara untuk menyelesaikan tantangan jangka pendek dalam membangun kembali Gaza dan membangun pemerintahan di Gaza serta memberikan keamanan bagi Gaza, tanpa pembentukan negara Palestina, “kata Miller, dikutip dari laman resmi Kemlu AS.
Komentar ini muncul usai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan keberatannya soal ide pembentukan negara Palestina sebagai jaminan keamanan Israel.
“Saya klarifikasi bahwa dalam pengaturan apa pun di masa mendatang, dengan kesepakatan atau tanpa kesepakatan, Israel harus memiliki kendali keamanan atas seluruh wilayah sebelah barat Sungai Yordan,” kata Netanyahu, dikutip Reuters.
Israel dan AS saat ini diduga tengah berselisih pendapat, lantaran pemerintahan Netanyahu menolak pembentukan negara Palestina.
Dalam kunjungannya ke Israel pekan lalu, Menlu AS Antony Blinken memberikan persetujuan ke Israel bahwa negara-negara tetangga akan membantu membangun kembali Gaza usai perang. Salah satunya adalah Arab Saudi.
Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) berkomitmen untuk membantu pembangunan kembali Gaza.
Sebagai bagian dari perjanjian rekonstruksi Gaza, MbS dilaporkan menawarkan normalisasi dengan Israel tetapi dengan syarat.
Pejabat AS mengatakan Saudi bersedia normalisasi dengan Israel hanya jika Palestina merdeka.
Mereka juga mengatakan para pemimpin Arab sepakat mendukung pemerintahan baru Palestina usai reformasi demi mengamankan Gaza.(Budi)